advetorial

Ini Jurus DPK Banten Tunjukan Arsip Sejarah ke Pelosok

Serang-Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) memiliki jurus untuk menunjukkan arsip sejarah dengan program Arsip Keliling (Sipling). Keberadaan Sipling tersebut untuk menambah wawasan sekaligus menunjukkan arsip penting yang memiliki nilai sejarah. “Kami memiliki sejumlah program. Diantaranya layanan masyarakat sadar arsip, dan sipling menggunakan mobil khusus,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Arsip, Ahmad Ridwan, Kamis (6/10/2022). Menurutnya, kendaraan yang digunakan untuk sipling hanya dua mobil. Namun pelaksanaan program sipling terus dilakukan hingga menyasar masyarakat yang ada di pelosok desa. “Hal ini dilakukan karena masyarakat disana kesulitan dan harus menembus jarak yang cukup jauh untuk melihat arsip-arsip yang dimiliki DPK Provinsi Banten,” katanya. “Kita memiliki jadwal kemana saja harus melakukan sipling, tapi selain itu kita juga menerima permintaan masyarakat atau lembaga lainnya. Seperti sekolah event-event dan lain sebagainya,” ujarnya. Kegiatan yang dilakukan dua kali dalam setiap bulan ini, menghadirkan sejumlah arsip yang merupakan bagian dari sejarah berdirinya Banten. Seperti memunculkan tokoh-tokoh, sejarah, hingga bangunan-bangunan yang bersejarah. “Arsip yang kita tampilkan itu sifatnya autentik dan asli sesuai dengan rekaman saat itu, jadi foto-fotonya kita akui sisi, termasuk juga bila ada arsip yang bersejarah yang dimiliki oleh warga,” terangnya. Sementara itu, Arsiparis DPK Provinsi Banten Asep Nur Eka mengatakan, melalui mobil sipling ini pihaknya juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar sadar dan tahu betapa pentingnya arsip. “Sosialisasi yang kami berikan tentunya mengenai kearsipan. Mulai dari budaya, tokoh, kesejarahan, bahkan ada sosialisasi bagaimana untuk penatalaksanaan arsip keluarga,” katanya. (Adv)

advetorial

Peringati Hari Kunjung, DPK Banten Bedah Buku

Serang-Dalam rangka memperingati hari kunjung nasional, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten menggelar Bedah buku ‘Bukan Cinderella’ karya penulis lokal Dheti Azmi di kantornya, Senin (19/9). Plt Sekretaris DPK Provinsi Banten, Evi Syaefudin mengatakan, gelaran bedah buku ini merupakan rangkaian dari acara peringatan Hari Kunjungan yang jatuh pada tanggal 14 September lalu. “Kita mengundang langsung penulis dari buku Bukan Cinderella yang merupakan penulis lokal asal Pandeglang,” katanya usai bedah buku. Ia menuturkan buku novel yang dibedah juga diadaptasikan menjadi film yang dibintangi oleh Fujianti Utama alias Fuji yang tengah naik daun kepopularitasnya. “Ini adalah novel terlaris yang juga ditayangkan di bioskop,” ujarnya. Di tempat yang sama, Pustakawan DPK Provinsi Banten, Khairunnisa mengatakan, bedah buku ini bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Banten, dan Gramedia, dan Buka Buku Grup. “Untuk bedah buku ini kerjasama dengan BI, dan kita fasilitasi dengan mengundang anak sekolah,” terangnya. Sementara itu, Penulis buku Bukan Cinderella, Dheti Azmi mengatakan, novel ini bukan kisah Cinderella yang kehilangan sepatu kaca, ketika sang pangeran menjemput sang putri dan memberikan sebelah sepatu yang tertinggal di peasta dansa. Namun, ini kisah Amora yang kehilangan sebelah sepatu Converses barunya karena tertukar dengan milik orang lain. Namanya Amora Olivia, cewek biasa yang tengah bahagia karena baru saja membeli sepatu baru dengan uang yang susah payah ia tabung sebulan ini. Dan kini sebelah sepatu kebanggaannya itu harus tertukar dengan sebelah sepatu butu yang ukurannya lebih besar dari sepatu miliknya.

advetorial

Puluhan Anak SD Lomba Kirim Surat Ke Gubernur Banten

Serang-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten menggelar Lomba Menulis Surat tingkat Siswa Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Banten. Surat tersebut ditujukan kepada Gubernur Banten, dengan tema ‘Harapan untuk Gubernur Banten’. Sub Koordinator Layanan dan Kerjasama Perpustakaan, DPK Provinsi Banten, Leny Andriani mengatakan, acara lomba menulis surat tersebut diikuti oleh 25 siswa dari berbagai SD di Provinsi Banten. Leny menambahkan, kegiatan lomba menulis surat untuk Gubernur Banten ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Kunjung Perpustakaan 2022. “Ini bagian dari rangkaian Hari Kunjungan Perpustakaan yang kita laksanakan sejak 19-24 September,” katanya. Ia menjelaskan, lomba menulis ini sebagai bentuk stimulus kepada anak SD yang memiliki harapan atas berjalannya pembangunan di Provinsi Banten, khususnya bagi Gubernur Banten. “Mereka punya harapan-harapan yang mereka inginkan di jabatan Gubernur sekarang, dan sejauh mana mereka bisa melihat keadaan Banten,” ujarnya. Berdasarkan hasil perlombaan, DPK Provinsi Banten telah mengumumkan juara lomba menulis surat. Juara pertama diraih Dengan Mentari Rizki berasal dari SDN Tembong 2, juara kedua Aqilla Widya F dari SDN Pemancangan 2, dan juara tiga diraih oleh Princessa Pixel Annedha dari SD Islam Tirtayasa. “Kegiatan ini bekerjasama dengan Buka Buku, hadiahnya berupa piala dan voucher sebesar Rp500 ribu untuk juara pertama, kedua Rp300 juara dua, dan Rp200 ribu juara tiga,” ujarnya. (Adv)

advetorial

Peringati Hari Kunjung Perpustakaan, DPK Banten Gelar Sejumlah Kegiatan

Serang-Dalam rangka memperingati hari kunjungan perpustakaan yang jatuh pada 14 September lalu. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten menggwlar sejumlah kegiatan. Diketahui, Kegiatan pada hari kunjung tersebut bertemakan Literasi Hebat, Banten Kuat. Plt Sekretaris DPK Provinsi Banten, Evi Syaefudin mengatakan, bahwa pihaknya menggelar sejumlah kegiatan yang dimulai sejak 19 hingga 24 September 2022 mendatang. “Kegiatan ini juga didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Banten, Gramedia Cilegon, dan Buka Buku,” katanya, Selasa (20/9). Dalam memperingati hari kunjungan tersebut, pihaknya menggelar beberapa kegiatan yang dilaksanakan di kantor DPK Provinsi Banten. “Beberapa kegiatan itu mulai dari bazar buku bekerjasama dengan beberapa penerbit, yakni Gramedia, dan Buka Kita Grup. Bazar kali ini menghadirkan berbagai diskon, termasuk menjual buku dengan hara mulai dari Rp5 ribu,” ujarnya. “Bukunya juga beragam varian subjeknya, ada untuk pengembangan diri, agama, novel, termasuk buku untuk anak-anak. Dan pastinya bukunya murah mulai dari Rp5 ribuan,” katanya. Kemudian kegiatan lainnya pada 19 Agustus yakni bedah buku ‘Bukan Cinderella’, dan donasi buku. Selanjutnya pada 20 Agustus, pertama pemberian penghargaan kepada pemustaka dan penggiat literasi, kedua ngobrol bersama Bank Indonesia tentang ‘Aku Cinta Rupiah’, dan ketiga ngobrol kepenulisan bersama Senselly penulis ‘My Ex-Wife’. “Selanjutnya pada tanggal 21 Agustus, yakni ngobrol bersama Wildan dan Hilmi ‘Ada Tapi Tak Dianggap’. Tanggal 22 Agustus lomba menulis surat siswa SD, dan 23 Agustus ngobrolin buku ‘Terima kasih telah bertahan dan terima kasih telah melepaskan’ bersama Getar Krisna,” ujarnya. Tambahnya, 24 Agustus, yakni pertama kegiatan lomba mewarnai bersama Gramedia, kedua dongeng bersama kak Ihan, dan ketiga akademi kepenulisan Patjar Merah bersama agromedia. “Jadi kegiatannya satu pekan ini, kalau untuk bazar dan donasi kita buka meskipun hari Sabtu, tapi kalau untuk layanan perpustakaan kita tutup,” katanya. (Adv)

advetorial

Penuhi Standar, DPK Provinsi Banten Bina Perpustakaan Sekolah

Serang-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten melakukan pembinaan perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah di wilayah Banten agar memenuhi standar kelayakan perpustakaan.   Kabid Layanan Perpustakaan DPK Provinsi Banten, Evi Syaefudin mengatakan, pihaknya mendatangi perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah untuk dilakukan pembinaan pada sekolah kewenangannya, yakni SMA dan SMK.   “Jadi kita datangi sekolah-sekolah, dan kita bina perpustakaannya,” ucap Evi saat diwawancara, Selasa (20/9/2022).   Setelah pembinaan dan pendampingan tersebut dilakukan selama dua tahun, saat ini terdapat 16 sekolah yang sudah dijadikan pilot project dan 180 sekolah yang sudah terakreditasi.   “Hal pertama yang kita sasar ketika ke sekolah adalah keberpihakan kepala sekolah dalam pengembangan perpustakaan sekolah,” katanya.   Selain itu, perpustakaan sekolah juga salah satu yang mendorong peningkatan indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM). Karena salah satu unsurnya adalah perpustakaan sekolah.   “Untuk mendongkrak IPLM, salah satu unsurnya adalah akreditasi perpustakaan sekolah, jumlah koleksi buku, dan jumlah pustakawannya. Karena masih sangat minim, ini menyumbang banyak kenapa Banten menjadi lima terbawah dari capaian IPLM nasional,” katanya. (adv)

advetorial

Lakukan Inovasi, DPK Banten Sasar Anak-anak TK

Serang-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten membuka layanan kunjungan untuk sekolah, komunitas dan lain sebagainya. Kabid Layanan Perpustakaan DPK Provinsi Banten, Evi Syaefudin mengatakan, layanan tersebut sempat ditutup ketika ada pandemi covid-19. “Tapi sejak April lalu, layanan kunjungan ini kembali kita buka,” katanya, Selasa (13/9/2022). Menurutnya, kegiatan kunjungan tersebut terbuka untuk siapa saja, asalkan berkoordinasi atau mengirimkan surat. “Nanti akan ada yang memandu, dalam layanan kunjungan ini,” katanya. Guru TK Islam Khoirunnas Ciruas mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh DPK Banten tersebut. “Alhamdulillah pelayanan sangat baik. Kami sangat puas dengan layanannya, karwna dipandu dna diajak keliling, sehingga anak-anak juga senang,” katanya. Menurutnya, layanan tersebut sangat membantu, terutama dalam memperkenalkan anak-anak TK tersebut kepada hal-hal yang tidak ditemukan di sekolah. “Anak-anak jadi lebih semangat dalam belajar dan membaca buku,” katanya. (Adv)

advetorial

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten Lakukan inovasi Pelayanan

Serang-Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten terus melakukan inovasi. Kabid Layanan Perpustakaan DPK Provinsi Banten, Evi Syaefudin mengatakan, banyak layanan perpustakaan yang bisa dinikmati oleh masyarakat. “Konsep layanan perpustaakan berkembang, bukan hanya soal penyediaan buku, tapi kemudian mejadi tempat belajar bersama,” katanya, saat ditemui pada Selasa (13/9/2022). Menurutnya, banyak media yang telah disediakan oleh DPK Provinsi Banten, untuk dapat dinikmati oleh masyarakat. “Baik layanan internet, ruang anak, kegiatan mendongeng, konsultasi perpustakaan, perpustakaan keliling, dan lain sebagainya,” katanya. Berdasarkan data DPK Provinsi Banten, pihaknya memiliki jumlah pustaka tercetak dan terekam sebanyak 61.483 judul dengan total 179.262 eksemplar. Jumlah tersebut meliputi koleksi sirkulasi dan referensi sebanyak 28.468 judul dengan 91.403 eksemplar, koleksi buku MUPK 8.885 judul dengan 26.665 eksemplar, koleksi Banten Corner dengan 985 judul dengan 2.955 eksemplar dan koleksi sumbangan atau hibah 12.900 judul dengan 15.651 eksemplar Kemudian, koleksi deposit atau KCKR sebanyak 3.840 judul dengan 4.638 eksemplar, koleksi terbitan berkala 150 judul dengan 1.064 eksemplar, koleksi silang layang 2.401 judul dengan 21.213 eksemplar. Selain itu ada koleksi buku digita atau eBook sebanyak 3.564 judul dengan jumlah 15.068 copy, koleksi braille 131 judul dengan 306 eksemplar, dan koleksi terekam atau film sebanyak 159 judul dengan 299 copy. (Adv)

advetorial

DPK Provinsi Banten Buka Layanan Perpustakaan Keliling

Serang-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten memberikan layanan kepada masyarakat terutama di daerah terpencil atau yang akses jangkauan ke perpustakaan jauh, berupa perpustakaan keliling. Sejauh ini DPK Provinsi Banten memiliki lima mobil perpustakaan keliling. Keberadaanya telah membantu masyarakat untuk dekat dengan berbagai macam literatur. Kabid Layanan Perpustakaan DPK Provinsi Banten, Evi Syaefudin mengatakan, sejauh ini perpustakaan keliling sudah menjangkau 124 titik yang menyebar di seluruh Provinsi Banten. “Dari ujung utara, selatan, barat dan timur. Semua kita jangkau,” katanya saat diwawancara pada Selasa (13/9/2022). Untuk memudahkan layanan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Perpustakaan yang ada di kabupaten kota. “Masyarakat juga bisa langsung minta ke kita, seperti sekolah, komonitas atau apapun yang membutuhkan layanan pusling,” katanya. Menurutnya, Pusling itu untuk memberikan akses alternatif daerah di pelosok yang jauh dari layanan perpustakaan. Jadi mendekatkan buku ke masyarakat dengan Pusling. Diketahui, masyarakat bisa menikmati mobil perpustakaan keliling secara gratis, dengan cara melayangkan surat permohonan kunjungan ke daerah tertuju, berdasarkan waktu dan tempat yang diusulkan. (Adv)

advetorial

Buka Layanan Kunjungan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten Terus Lakukan Terobosan

Serang-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten membuka layanan kunjungan untuk sekolah, komunitas dan lain sebagainya. Kabid Layanan Perpustakaan DPK Provinsi Banten, Evi Syaefudin mengatakan, layanan tersebut sempat ditutup ketika ada pandemi covid-19. “Tapi sejak April lalu, layanan kunjungan ini kembali kita buka,” katanya, Selasa (13/9/2022). Menurutnya, kegiatan kunjungan tersebut terbuka untuk siapa saja, asalkan berkoordinasi atau mengirimkan surat. “Nanti akan ada yang memandu, dalam layanan kunjungan ini,” katanya. Selain bahan bacaan anak, pengunjung bisa menikmati fasilitas berbagai permainan edukasi anak. Bahkan, DPK Provinsi Banten memfasilitasi dongeng untuk anak. “Juga ada layanan multimedia. Untuk sekolah dasar adaedukasi kepada pelajar cara menggunakan internet yang baik, dan pemutaran film inspiratif,” katanya. (Adv)

advetorial

Aplikasi E-SAPA Permudah Monitoring dan Perlindungan Perempuan dan Anak

SERANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten berharap aplikasi E-SAPA (Sahabat Perempuan dan Perlindungan Anak) menjadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam menjamin perlindungan terhadap perempuan dan anak. Diketahui, sistem aplikasi E-SAPA baru saja dilaunching pada 13 Agustus 2022 lalu itu langsung mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga yang menyebut, sistem tersebut merupakan yang pertama dari 142 model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina mengatakan, sistem tersebut dibuat guna mempermudah para relawan sahabat perempuan dan anak di tingkat desa membuat laporan. “Jadi (apabila relawan) sahabat perempuan dan anak menemukan adanya kekerasan terhadap perempuan adan anak bisa langsung melaporkan lewat aplikasi ini. Sehingga masalah (di bawah) terlaporkan ke kami, sehingga dapat mempermudah kami untuk melakukan monitoring dan evaluasi,” kata Nina, Senin (12/9/2022). Lebih lanjut, Nina mengungkapkan, setiap desa di Banten akan ditempatkan sebanyak 10 orang relawan sahabat perempuan dan anak. Dimana, relawan itu debntuk langsung oleh desa berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kepala Desa. “Organisasi relawan ini merupakan kelompok yang (memang) konsen dalam permasalahan perempuan dan anak. Ini merupakan upaya pemerintah melalui Kementerian PPPA dalam melakukan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ungkapnya. Menurut Nina, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak harus dimulai dari tingkat bawah. Maka tak ada lagi alasan bagi pemerintah desa, perangkat sesa, tokoh masyarakat untuk tidak pedululi terhadap perlindungan perempuan dan anak. “Jika stakeholder desa sudah peduli, maka otomatis kabupaten/kota tidak ada lagi kekerasan perempuan dan anak,” ujarnya. “Makanya ujung tombak masyarakat adalah di desa. Jadi di level desa harus menyiapkan Peratutan Desa (Perdes), lalu dalam Musawarah Desa (Musdes) diharapkan ada keterlibatan perempuan dan anak,” sambungnya. Nina menjelaskan, salah satu metode pencegahan paling dasar adalah edukasi di tengah masyarakat, khususnya terkait pola asuh anak yang benar. “Dari nol sampai 18 tahun. Pengasuhan, kesehatan, pendidikam dan perlindungan. Yang tentunya mendukung DRPPA yang langsung dilaunching oleh Menteri PPA untuk me untuk mendukung program unggulan dari pusat. Dan kalau di daerah mendukung RPJMD kabupaten/kota,” jelasnya.(ADV)