news

Pemkab Tangerang 14 Kali Raih WTP, Dewan Beri Apresiasi 

TANGERANG,- Anggota DPRD Kabupaten Tangerang mengapresiasi atas capaian Pemerintah Kabupaten tangerang karena meraih predikat Eajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 14 kali dari Badan Pemeriksaan Keuangan perwakilan Provinsi Banten. “Mempertahankan WTP ke 14 bukan hal mudah, maka dari itu prestasi yang diraih tersebut patut disyukuri,” kata Ketua DPRD Kabupaten Tangerang.   Diketahui, laporan keuangan Pemkab Tangerang tahun 2021 yang telah diaudit oleh BPK meliputi/ Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL),Laporan Operasional (LO),Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) neraca, dan Laporan Arus Kas (LAK). “Terlebih dengan kriteria penilaian dan cakupan pemeriksaan yang dilakukan semakin luas, mendalam ditengah kondisi pandemi covid-19,” imbuhnya.   Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyampaikan rasa syukur mampu mempertahankan predikat WTP 14 kali secara berturut. “ DPRD kabupaten tangerang dapat segera memberikan persetujuan terhadap rancangan peraturan daerah yang telah disampaikan. Sehingga dapat ditetapkan sebagai peraturan daerah dalam waktu dekat,” tuturnya.

Uncategorized

DPRD Kabupaten Tangerang Tanggapi Laporan APBD 2021

TANGERANG,- Pelaksanaan rapat paripurna DPRD Kabupaten Tangerang tentang pandangan umum Fraksi atas Penjelasan Bupati terhadap Raperda Pertanggungjawaban APBD tahun 2021 ditanggapi Ketua DPRD Kabupaten Tangerang. Menurut ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholdi Ismail mengatakan, dalam pelaksanaan rapat paripurna tersebut, terdapat sejumlah point rapat menjadi pembahasan serius. “Mengenai status pandemi covid–19 di Kabupaten Tangerang yang berada pada level dua,” katanya, kamis (9/6/2022). Sementara itu, ketua Fraksi PPP Kabupaten Tangerang mengatakan, dalam pelaksanaan rapat paripurna tersebut, dibanjiri sejumlah interupsi dari berbagai Fraksi. “Pandangan umum fraksi tidak perlu dibacakan kembali karena merupakan suatu yang tertulis, dan hal tersebut dapat ditelaah dan ditindaklanjuti jawabannya oleh eksekutif,” katanya. Untuk itu, pihaknya ingin menyerahkan dokumen pandangan umum fraksi PPP langsung kepada ketua DPRD dan tidak dibacakan kembali. Wakil ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Astayudin mengatakan, banyaknya interupsi dikarenakan pelaksanaan rapat yang sedikit mengalami keterlambatan. Selain itu, banyaknya interupsi karena pada rapat tersebut merupakan pemberian pandangan umum dari seluruh Fraksi. “Terjadinya interupsi tersebut dapat dimaklumi karena rapat pada kamis 9 juni ini merupakan pandangan umum saja dan akan dilanjutkan pembahasannya pada pekan depan,” katanya. Ia mengatakan, terkait silpa di tahun 2021 dirinya akan menunggu sidang berikutnya dengan pembahasan dan selanjutnya menanyakan kepada SKPD terkait, tentang adanya silpa tersebut. Dilain pihak, Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli mengatakan jika rapat paripurna tersebut merupakan agenda penjelasan Bupati terhadap APBD 2021. “Nantinya akan dilanjutkan kembali pada rapat berikutnya dalam agenda jawaban bupati terhadap apbd 2021,” pungkasnya.

news

Cegah Radikalisme, AMI dan Peace Generation Ajak Masyarakat Berkolaborasi

Jakarta- Dalam upaya mencegah Radikalisme dan Terorisme masuk dalam Dunia Pendidikan, Ayo Mengajar Indonesia (AMI) gandeng Peace Generation untuk melakukan kolaborasi, seperti terungkap dalam Dialog Publik Peace Edu bertema “Pendidikan Toleransi, Bentengi Radikalisasi” via Hybrid pertemuan fisik dan Virtual, pada Rabu (8/6/2022). “Dengan adanya dialog publik ini kita bersepakat bahwa pendidikan toleransi tidak sekedar ngomong tentang toleransi, tapi pendidikan toleransi harus diamalkan dan dirasakan” Tutur Adi Raharjo saat memberikan sambutan, Hotel Shakti Bandung. Munculnya kelompok Khilafatul Muslimin yang dengan sengaja menyebarluaskan paham khilafah menjadi ancamam terhadap ideologi negara. Kehadiran mereka, dapat menimbulkan perpecahan dan merusak kedamaian di tanah air. Aktivis yang juga merupakan pendiri Peace Generation, Irfan Amalee mengatakan, fenomena Khilafatul Muslimin ini dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang. Baik itu melalui perspektif hukum, sosial atau pendidikan. “Kalau perspektif hukum, di Indonesia kan sudah jelas apa hal-hal yang itu tidak sejalan dengan ideologi Pancasila bukan hanya ideologi kekhilafahan ya, ideologi lain yang bertentangan yang itu akan dianggap disintegrasi bangsa, itu negara punya hukumnya sendiri,” kata Irfan dalam menjadi narasumber diskusi Dalam waktu yang berbeda Peneliti Setara Institute menyatakan bahwa, cara untuk membangun toleransi dengan cara membuat pemerintahan yang inklusif dan modern. “Pemerintahan yang menjalankan tata kelola yang setara, partisipatif, toleran dan membuka ruang keterlibatan untuk semua pihak” ucap Iif Fikriyari Ihsani, Peneliti Setara Institute Dialog ini membahas bagaimana cara mencegah intoleransi, radikalisme, hingga terorisme masuk ke dunia pendidikan, lewat contoh aplikatif langsung dari para pembicara. Masyarakat di perkotaan lebih banyak yg mengekspresikan keagaamaan di tengah2 hiruk pikuk perkotaan, diskriminasi selalu dimulai dengan intoleransi. Risdo Mauli Tua Simangunsong Sekjen jaringan kerja antar umat beragama, menyampaikan dalam materinya “masalah isu agama sering sekali dikaitkan dengan isu politik, jakatarub selama ini memproduksi film2 yang mencerminkan toleransi sebagai bentuk kampanye berkaitan dengan keberagaman” Kata Risdo Narasumber yang hadir dalam dialog Publik Peace Edu yaitu Founder Peace Generation  Irfan Amalee, Sekjen jaringan kerja antar umat beragama Risdo Mauli Tua Simangunsong, Peneliti Setara Institute Iif Fikriyari Ihsani, dan Direktur Ayo Mengajar Indonesia Adi Raharjo.*

Uncategorized

HUT Ke-50, HIPMI Banten Ajak Kader Perkuat Silaturahmi

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) akan merayakan ulang tahun yang ke-50 di Jakarta Convention Center nanti pada 10-12 Juni 2022 mendatang. Dalam momen tersebut, Presiden Joko Widodo direncanakan akan turut hadir untuk ikut merayakan organisasi para usahawan muda ini. Ketua Umum Badan Pengurus Daerah HIPMI Provinsi Banten Ananda Trianh Salichan meyambut baik kegiatan yang akan dilakukan oleh Badan Pegurus Pusat HIPMI. Menurutnya, kegiatan itu akan jadi ajang silaturrahmi yang besar karena selama ini juga terkendala oleh pandemi. “Kami dari BPD HIPMI Banten tentu menyambut baik dengan digelarnya acara HUT HIPMI ke 50 Tahun. Serta kami mengajak seluruh kader HIPMI di Provinsi Banten untuk ikut memeriahkan rangkaian ini,” ucapnya, Senin (6/6/2022). Lanjut Ananda, moment ini harus benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh kader dan pengurus. Karena disini pastinya seluruh pengurus HIPMI se Indonesia lain juga akan hadir berkumpul untuk memeeiahkan acara ini. “Momentum seperti HUT ini adalah moment yang paling ditunggu-tunggu oleh semua kader, untuk jadi ajang silaturahmi dan memperluas relasi sesama pengusaha muda.  Di samping perayaan HUT sharing serta komunikasi dengan sesama pengurus lain nantinya bisa memicu ide dan ilmu baru untuk dibawa ke daerah masing-masing khususnya untuk Provinsi Banten” ujar Ananda. (Red)

advetorial

RSUD Banten Siapkan Skema Tangani Pasien Hepatitis Akut

Serang,- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi penyakit hepatitis akut atau hepatitis unknown yang belum diketahui penyebabnya tersebut. Rapat pembahasan mengenai persiapan menghadapi hepatitis akut atau hepatitis unknown oleh RSUD Banten tersebut telah dilakukan sejak jauh-jauh hari sebagai respon RSUD Banten sebagai layanan kesehatan rujukan di Provinsi Banten. Direktur RSUD Banten, dr. Danang Hamsah Nugroho, MKes mengaku pihaknya telah melakukan rapat pembahasan kesiapan RSUD Banten menghadapi trend kasus hepatitis unkonwn. Menurut Danang, langkah persiapan RSUD Banten dalam trend kasus hepatitis unknown ini ditujukan sebagai respon  Rumah Sakit dalam menghadapi kemungkinan RSUD Banten mendapati kasus Hepatitis Unkonwn dan kesiapan RSUD Banten sebagai layanan kesehatan rujukan di Provinsi Banten. Selain itu, masih kata Danang, pembahasan terkait hepatitis unkonwn juga meliputi evaluasi pelaksanaan disiplin Protokol kesehatan dalam pelayanan kesehatan di RSUD Banten, yang meliputi disipilin cuci tangan yang baik dan benar, protokol penggunaan APD, serta perencanaan pengaturan ruang isolasi terkait pasien yang dicurigai mengarah kepada kasus Hepatitis, pengaturan keluarga atau penunggu pasien anak dengan gejala hepatitis serta kesiapan manajemen lainnya yang terkait. Rapat persiapa dihadiri oleh seluruh kepala instalasi, kepala ruangan dan staf terkait bertempat di Aula Direksi, Gedung Rajawali Lantai 3, RSUD Banten. Pada sisi lain, pihaknya berharap kejadian kasus hepatitis tidak terus meluas, selain pihaknya juga mengajak kepada masyarakat untuk tetap waspada menjalankan protokol kesehatan dan menjaga anak kita dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. “Semoga diharapkan kasus hepatitis yang meluas dapat kita cegah dan kepada masyarakat juga agar dihimbau untuk tetap waspada menjalankan protokol kesehatan dan menjaga anak kita dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari,” kata Danang. Sementara itu, Dokter Anak RSUD Banten, dr. Regia Sabaraty Sinurat mengatakan kasus hepatitis unkonwn atau hepatitis akut yang tidak diketahui etiologi nya ini merupakan kasus penyakit dengan gejala menyerupai hepatitis yang penyebabnya bukan berasal dari virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E yang sampai saat ini masih dalam pengembangan penyelidikan terkait penyebab dan orang yang paling beresiko terkena penyakit ini dimana penyebarannya saat ini sedang meningkat di beberapa negara di dunia. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan petugas survailance dari mulai di tingkat Puskesmas sampai Dinkes Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten siap dalam mengantisipasi kasus hepatitis akut melalui proses skrining. Saat ini juga, petugas akan melakukan swepping anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi hepatitis. “Saat ini persiapan swepping anak anak yang belum mendapatkan imunisasi hepatitis untuk mencegah terjadinya hepatitis akut pada anak,” ujar Ati. Terkait kesiapan fasilitas kesehatan, Ati meminta seluruh rumah sakit untuk menyiapkan ruang isolasi khsusu merawat pasien hepatitis akut. “Karena ini (hepatitis akut) salah satu bagian penyakit menular, kita akan melakukan perawatan (pasien) di ruang isolasi. Tapi, untuk ruangan khsusus itu, setiap rumah sakit sudah mempunyai ruang siolasi,” kata Ati. Ati pun meminta agar para orangtua untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut yang dapat menular melalui pernapaan. Untuk itu, orangtua memperhatikan kondisi daya tahan tubuhnya, gizinya, prilaku hidup bersih anak-anaknya. “Pada prinsipnya virus ini tergantung daya tahan tubuh, karena apapun virus saat daya tahan tubuh baik dia tidak masuk bergejala. Jadi, prilaku hidup sehat itu nomor satu, terus mengupayakan gizi yang seimbang,” jelasnya.(ADV)

advetorial

Kepala Dindikbud Banten: PPDB Tetap Gunakan Empat Jalur

SERANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten memastikan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMA/SMK/SKh tahun ajaran 2022/2023 tetap menggunakan empat jalur, yaitu, zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua dan prestasi. Sementara, waktu pembukaan PPDB online SMA akan dimulai pada 15 Juni hingga 18 Juni 2022. Untuk SMK akan dibuka pada 15 Juni hingga 20 Juni 2022. Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan Keputusan Nomor 800/220/Dindikbud/2022 tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan Sekolah Khusus Negeri Provinsi Banten Tahun Ajaran 2022/2023. Dimana, berdasarkan arahan Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, PPDB online di Banten tidak terintegrasi secara keseluruhan se-provinsi, melainkan dilaksanakan oleh masing-masing melalui website sekolah. “Ada empat jalur pendaftaran PPDB. Keempatnya yaitu zonasi, afirmasi, prestasi, dan perpindahan tugas orangtua,” kata Tabrani, Senin (30/5/2022). Tabrani menjelaskan, untuk jadwal, PPDB online SMA negeri jalur zonasi dilakukan pada 15 Juni sampai 18 Juni dan diumumkan pada 20 Juni. Tabrani melanjutkan, domisili calon peserta didik berdasarkan alamat rumah pada Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili yang menerangkan dari RT/RW yang dilegalisasi oleh kelurahan daerah setempat. Surat Keterangan Domisili itu kata dia, harus menerangkan bahwa calon peserta didik yang bersangkutan telah tinggal sekurang-kurangnya adalah 12 bulan sebelum tanggal 15 Juni 2022 bagi calon peserta didik yang tidak memiliki kartu keluarga disebabkan oleh bencana alam atau bencana sosial. “Di Serang beberapa waktu lalu terjadi bencana alam banjir, jadi mungkin saja Kartu Keluarganya hilang atau rusak. Maka boleh menggunakan Surat Keterangan Domisili,” sebutnya. Diketahui, pembukaan PPDB mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 1 Tahun 2021 tentang PPDB. (ADV)

advetorial

RSUD Banten Terus Tingkatkan Kompetensi Perawat ICU

Dalam upaya peningkatan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat Banten, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten terus memberikan pembekalan kepada pegawai agar semakin handal dan profesional.   Seperti baru-baru ini dilakukan RSUD Banten bekerjasama Himpunan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI) dengan menggelar pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para perawat dalam memberikan asuhan layanan pasien intensif dasar di RSUD Banten.   Bertempat di ruang Serbaguna Gedung Garuda Lantai 2 RSUD Banten, kegiatan pelatihan pengetahuan dan keterampilan ini diikuti oleh puluhan perawat RSUD Banten dalam peningkatan asuhan layanan pasien yang handal dan profesional. Dibawah koordinasi Subag Pendidikan dan Pelatihan, Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para perawat dalam memberikan asuhan layanan pasien intensif dasar di RSUD Banten.   Direktur RSUD Banten Dr. Dadang Hamzah Nugroho, M.Kes mengatatakan, Rangkaian pelatihan dilakukan melalui pembelajaran teori secara online dan pembelajaran praktikum yang diselenggarakan secara offline.   “Semuanya ini ditujukan sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para perawat dalam memberikan asuhan layanan pasien intensif dasar di RSUD Banten,” kata Danang, kepada wartawan.   Lebih jauh Danang menjelaskan, sebanyak 30 perawat antusias mengikuti kegiatan pelatihan pengetahuan dan keterampilan ini diikuti oleh puluhan perawat RSUD Banten dalam peningkatan asuhan layanan pasien. Pada akhir kegiatan, sambung Danang, para peserta pelatihan mendapatkan Sertifikat Pelatihan dan Sertifikat Kompetensi dari hasil Uji Kompetensi sebagai bukti telah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan.   Menurutnya, dari hasil kegiatan pelatihan pengetahuan dan keterampilan dalam upaya peningkatan asuhan layanan pasien ini, terbukti banyak memberikan banyak manfaat dalam peningkatan pemahaman dan skill seputar layanan intensif dasar.   “Diantaranya, mengenai Standar Pelayanan, Dokumentasi Pelaporan ICU, pemahaman terkait cairan elektrolit, keseimbangan asam basa, hingga mengenai grey area, SOP, peraturan perundang-undangan dan Etik Legal pada intensif care unit,” katanya.   Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat lebih memahami dan meningkatan skill atau kompetensi layanan intensif dasar. Para peserta pelatihan HIPERCCI juga mendapat Sertifikat Kompetensi apabila mampu mengikuti dan berhasil lulus dalam uji kompetensi yang diselenggarakan pada akhir pelatihan.   Pada penutup, pihaknya menyampaikan selamat atas keberhasilan para perawat yang telah mengikuti pelatihan dengan baik dan untuk semua perawat yang sudah mendapatkan pelatihan critical care ini diharapkan menjadi perawat yang handal dan profesional dalam melaksanakan tugas baik secara medis maupun secara komunikasi kepada pasien.(ADV)

advetorial

Panti Milik Dinsos Banten Ditargetkan Jadi Role Model Nasional

SERANG – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial (PSRTS) di Pasir Ona, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, ditargetkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten menjadi role model (model percontohan) nasional. Dimana penanganan rehabiltasi bagi masyarakat penyandang tuna sosial dilakukan secara terintegrasi. Diketahui, UPTD PSRTS Dinsos Banten di Pasir Ona, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mempunyai luas lahan seebsar 6.595 meter persegi. Sekretaris Dinsos Provinsi Banten, Budi Dharma Sumapradja mengatakan, pihaknya berencana akan menambah gedung rehabilitasi masyaraat penyandang tuna sosial. Penambahan gedung itu, lanjut Budi, diharapkan akan mempermudah pelayanan para penyandang masalah social yang direhabilitasi di panti social tersebut. Dimana, dalam penanganannya akan dilakukan secara terintegrasi. “Saat ini kita sudah ada dua atau tiga gedung, nanti kita tambah menjadi lima gedung lagi. Jadi nanti akan terintegrasi seluruh pelayanannya. Dan (PSRTS Ona) ini juga akan jadi model percontohan (role model) nasional,” kata Budi, Rabu (25/5/2022). Budi menjelaskan, penambahan gedung tersebut untuk menambah fasilitas barupa ruang praktik pemberdayaan bagi para penyandang masalah sosial, pnginapan dan lain sebagainya. “Contoh penyandang disabilitas terlantar kita kasih pelatihan, dibekali keterampilan menjahit misalnya. Kita fasilitasi mereka. Karena kedisabilitasan tidak menjadi penghalang untuk memperolah hak hidup dan hak mempertahankan kehidupannya,” jelasnya. Budi berharap dengan adanya rencana tersebut target UPTD PSRTS Ona sebagai role model nasional dapat tercapai. Selain itu juga keberdaan panti social tersebut dapat bermanfaat, khususnya bagi para penyandang masalah sosial. “Pastinya harus punya manfaat. Dengan penangan secara terintegrasi, pelayanan juga akan cepat, lalu pemberdayaan mereka (masyarakat penyandang tuna sosial) juga akan terus ditingkatkan, sehingga pasca keluar dari panti, mereka dapat berguna di masyarakat dengan keterampilan-keterampilan yang diberikan selama menjalani rehabilitasi,” ujarnya. (ADV)

Uncategorized

Dinsos Banten Ajak Staekholder Kembangkan UEP

SERANG – Dalam rangka berupaya mengentaskan kemiskinan, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten turut membantu masyarakat dalam permodalan untuk program Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Dalam praktiknya, pengembangan UEP tidak hanya dilakukan oleh Dinsos saja, akan tetapi perlu dukungan dan kerjasama lintas sektoral dan para stakeholder lainnya. Sementara itu, angka kemiskininan di Provinsi Banten saat ini masih cukup tinggi yaitu di angka 6,4 persen. Kepala Dinsos Provinsi Banten, Nurhana mengatakan, pada 2021 lalu, pihaknya juga telah menggelontorkan program UEP di masa Pandemi Covid-19 sebesar Rp 2,5 juta per keluarga penerima manfaat (KPM). Meski begitu, untuk memaksimalkan program tersebut, pada tahun ini, pihaknya mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan stakeholder untuk melakukan kerjasama dalam jasa permodalan untuk pengembangan UEP. “Perlu adanya kerjasama lintas sektoral untuk mendukung program tersebut,” kata Nurhana, Selasa (24/5/2022). Lebih lanjut, Nurhana mengungkapkan, kemiskinan di Banten masih menjadi permasalahan serius. Oleh karena itu, kerjasama yang dilakukan diharapkan dapat membantu masyarakat yang kurang mampu dalam mengakses permodalan. “Saya berharap ke depan KPM bisa lebih mudah lagi mengakses permodalan. Usaha ekonomi produktif juga bisa berkembang, kapasitas usahanya bisa berkembang dan keterampilan usahanya dan lainnya juga bisa berkembang,” ungkapnya. Sekretaris Dinsos Banten, Budi Dharma Sumapradja mengatakan, berdasarkan hasil rapat dengan sejumlah stakeholder yang ada di Pemprov Banten termasuk lembaga keuangan sudah sepakat akan berupaya melakukan penanggulangan kemiskinan di wilayah Banten. Segara teknis yakni dengan berbagai program yang akan diberikan kepada masyarakat. Ia mengaku, baru ngajak kepada sejumlah instansi yang ada dan belum ada program yang sinergis dengan instansinya dalam pembangunan kemiskinan tersebut. Dirinya juga mencontohkan, dari program UEP ini dapat ditindaklanjuti oleh Dinas Koprasi dengan cara melakukan pembentukan koperasi. “Belum ada, belum ada program yang sinergis. Makanya perlu ditindaklanjuti. Contohnya dairi program UEP ini dapat ditindaklanjuti oleh Dinas Koprasi. Dengan pembentukan koperasinya,” katanya.(ADV)

Uncategorized

DPK Provinsi Banten Apresiasi Penulis Lokal

SERANG,- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten menggelar kegiatan bedah buku pada peringatan Hari Buku Nasional. Itu sebagai bentuk apresiasi kepada para penulis lokal.   Kepala DPK Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara mengatakan, kegiatan bedah buku merupakan bentuk apresiasi pihaknya atas karya-karya para penulis yang ada di Banten.   “Intinya bedah buku bagian DPK untuk memberikan penghargaan bagi penulis,” katanya, Kamsi (19/5/2022). Ia mengatakan, kegiatan bedah buku merupakan kegiatan rutin yang sering diselenggarakan meskipun bukan pada momentum hari buku nasional.   “Biasanya sebelum pandemi acaranya kami laksanakan besar-besaran dan dilaksanakan diluar. Namun, karena pandemi pelaksanaannya terbatas dan daring,” jelasnya.   Usman mengungkapkan, apresiasi diberikan, karena menulis buku tak mudah, membutuhkan kemampuan membaca yang matang. “Harus memiliki pengetahuan yang luas dan mampu merumuskan dalam kata-kata,” terangnya.   Menurutnya, buku merupakan aspek penting bagi kemajuan, kemandirian, pribadi daerah bangsa dan negara. “Dengan buku kita berdaya, dengan buku kita mendapatkan informasi, kita mendapat ilmu, kita mendapatkan semangat, karena bisa jadi kita mendapatkan motivasi,” katanya. Penulis Buku Keanekaragaman Tumbuhan di Taman Kota Cilegon penulis Dr. Muhlisin mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh DPK Provinsi Banten. “Ini penting untuk membuka ruang bagi para penulis membedah karyanya,” terangnya.   Muhlisin menjelaskan, bukunya disususn atas dasar kegelisahan karena di Cilegon banyak industri, sehingga secara lingkungan perlu diperhatikan. “Sehingga RTH (ruang terbuka hijau) menjadi salah atau solusi untuk mengatasi polusi yang ditimbulkan oleh industri,” katanya.   “RTH yang salah satunya taman kota berisi tumbuh-tumbuhan yang berperan penting dalam menyaring udara,” bebernya.   Menurutnya, perlu mengenal tumbuh-tumbuhan agar semua pihak menyayangi dN memelihara tumbuh-tumbuhan. “Kita juga menyayangi taman kota dan bisa peduli dengan taman kota. Sehingga bisa dibangun taman-taman kota dan membuat kota nyaman,” katanya. (adv)