PP KPPG mendorong agar Pemerintah Indonesia bisa membahas isu perlindungan perempuan dan anak pada Forum G-20. Hal ini disebabkan, kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak dapat berdampak pada perekonomian negara dan hilangnya masa pendidikan anak sebagai penerus bangsa ke depan.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PP KPPG Airin Rachmi Diany dalam momen Peringatan Hari Kartini yang diadakan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (21/4/2022).
“Di momen Hari Kartini ini, bangsa Indonesia sudah saatnya melahirkan kemajuan-kemajuan peradaban. Dimana kesetaraan gender jadi kesadaran bersama. Kekerasan Sexual terhadap perempuan dan anak tidak mendapatkan tempat. Oleh karena itu, saya kira hal semacam ini perlu juga dibahas di Forum-forum internasional seperti G-20,” kata Airin.
Di momen yang sama, Adde Rosi Khoerunnisa Anggota DPR-RI Perempuan dari Fraksi Golkar terlihat ikut membacakan beberapa pernyataan sikap PP KPPG dalam momen kartini.
“Indonesia dihadapkan pada Fakta Bahwa kasus Kekereasan sexual terhadap perempuan dan anak masih marak. Oleh karena itu, Pada Proses selanjutnya setelah RUU TPKS disahkan menjadi Undang-undang kami berkomitmen mengawal Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi sebagai upaya untuk mengimplementasikan undang-undang ini dengan baik.”
Selain itu, dalam pernyataan yang sama PP KPPG menghimbau kepada seluruh orang tua Indonesia agar mengupayakan pendidikan yang layak.
“Menurut Kartini, Pendidikan adalah jalan menuju kesejahteraan dan kebahagiaan bagi Perempuan Indonesia. Oleh sebab itu PP KPPG menghimbau kepada seluruh Orang Tua di Indonesia untuk mengupayakan hak pendidikan yang layak bagi anak untuk hari ini dan masa depan,” tegas Adde Rosi.
Turut hadir dalam acara ini Sekjen PP KPPG Lindsey Afsari Puteri, Bendahara PP KPPG Tri Hanurita, Anggota DPR RI Perempuan Fraksi Golkar.