news

Aksi Mahasiswa 11 April, Mulai Dari Tuntutan Sampai Drama Pengeroyokan

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan demo besar-besaran pada hari ini Senin, 11 April 2022. Demo mahasiswa ini tidak hanya di Jakarta saja. Mahasiswa yang berada di beberapa daerah pun melakukan unjuk rasa seperti di Bandung, Papua, Garut, Makassar, dan daerah lainnya.

BEM SI melihat bahwa pada awal tahun 2022 menjadi hal yang sangat menyengsarakan rakyat. Tentunya di tengah kondisi masih pandemi, ditambah isu politik lainnya. BEM SI mengungkapkan yang paling dekat dengan rakyat adalah mengenai isu ketahanan pangan, terutama mengenai minyak goreng.

Dampaknya pun menjadi meluas, seperti kelangkaan, harga tinggi, panic buying, dan ketidakmampuan pemerintah untuk segera menstabilkan harga. Polemik lama pun masih menjadi sorotan. Apalagi mengenai konflik agraria yang selalu terjadi. Selalu tidak ada penyelesaian sistematis dan humanis oleh pemerintah.

Seperti konflik Wadas yang tidak kunjung berhenti dari tahun 2019. Tindakan represif yang terus terjadi menunjukan cerminan pemerintah pusat dalam penyelesaian masalah.

Dalam demo mahasiswa ini, banyak hal yang menjadi latar belakang terjadinya unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia ini. Sebetulnya, apa saja yang menjadi tuntutan mahasiswa dalam demo 11 April 2022 yang dinamai Aksi Nasional Geruduk Istana Negara tersebut?

Dikutip dari akun media sosial resmi milik Aliansi BEM SI, tertanda Koordinator Media BEM SI 2022, Luthfi Yufrizal, berikut 6 tuntutan yang disampaikan:

  1. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara.
  2. Menuntut dan mendesak Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN (Undang-undang Ibu Kota Negara) termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi, dan kebencanaan.
  3. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.
  4. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
  5. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Indonesia.
  6. Menuntut dan mendesak Jokowi-Ma’ruf untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.

Presiden Tetapkan Pemilu

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) yang membahas tentang persiapan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024 bersama jajarannya di Istana Kepresidenan Bogor, pada Minggu, 10 April 2022. Dalam arahannya, Presiden meminta jajarannya menyampaikan kepada publik bahwa jadwal pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak sudah ditetapkan agar tidak muncul isu lain seperti adanya upaya penundaan pemilu di masyarakat.

“Saya kira sudah jelas semuanya sudah tahu bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan Presiden dan juga yang berkaitan dengan soal tiga periode. Karena jelas bahwa kita telah sepakat pemilu dilaksanakan tanggal 14 Februari dan pilkada dilaksanakan nanti di November 2024, sudah jelas semuanya,” ujar Presiden.

Presiden juga menjelaskan bahwa tahapan pemilu tahun 2024 sudah akan dimulai di pertengahan bulan Juni 2022. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 167 ayat (6) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu) yang menyebut bahwa tahapan penyelenggaraan pemilu dimulai 20 bulan sebelum hari pemungutan suara.

Pemukulan Ade Armando
Pada aksi 11 April tersebut juga ikut digegerkan dengan adanya aksi pengeroyokan terhadap aktivis media sosial sekaligus dosen UI Ade Armando. Ade yang sebelumnya berniat membuat konten di tengah aksi mahasiswa kemudian diserang beberapa orang yang mengakibatkan dirinya babak belur.

Polisi telah menangkap enam pengeroyok Ade Armando saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022) lalu. Keenam pengeroyok yang sudah ditangkap, yaitu Komarudin, M Bagja, Dhia Ul Haq, Abdul Latip, Markos Iswan, dan Alfikri Hidayatullah. Selain itu, polisi juga menangkap seorang pria bernama Arief Pardiani yang diduga menjadi provokator aksi pengeroyokan tersebut.

Sementara itu, BEM SI mengatakan mereka tidak memicu kericuhan dan kekerasan yang menimpa Ade Armando. Mereka menganggap hal itu disebabkan oleh penyusup dan provokator.

“Kerusuhan itu bukan oleh kami dari BEM SI. Aksi kami damai dan sudah tersampaikan aspirasinya dengan baik, setelah kami bubar baru mulai berdatangan oknum provokator dan penyusup,” kata Luthfi Yufrizal, dalam keterangan tertulis, 12 April 2022.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *