Belakangan, ramai di jagat media soal pawang hujan yang tiba-tiba ada di tengah pagelaran balapan Moto GP 2022 Indonesia di Mandalika, Lombok. Kehadiran sosok Raden Roro Istiati Wulandari alias Rara menjadi daya tarik tersendiri karena kehadirannya kemudian menjadi perbincangan yang menarik di dunia maya.
Dari kejadian tersebut juga muncul pro kontra terkait dengan adanya penggunaan pawang hujan untuk mengendalikan cuaca pada acara-acara tertentu. Banyak yang kemudian mempertanyakan penyelenggara tentang masih kepercayaan penggunaan jasa pawang hujan dapat diterapkan pada aplikasi untuk menjalankan sebuah acara.
Paslnya ada banyak yang menilai jika praktik penangkal hujan yang dilakukan pawang hujan dianggap musyrik dan juga tidak masuk akal, namun ada juga yang menganggapnya sebagai kearifan lokal serta ada juga yang menganggap itu gimik acara agar dikenang dan menarik perhatian wisatawan.
Terlepas dari itu, Indonesia sejak masuknya kepercayaan Animisme dan Dinamisme beberapa abad yang lalu, memang dikenal memiliki banyak ritual-ritual yang unik dan memiliki makna mendalam pada pelaksanaannya. Tak hanya itu, ritual-ritual itu juga kemudian menjadi yang terus dilakukan turun-temurun meski kini telah masuknya agama Islam, Kristen dan lainnya.
Bahkan tokoh penting nasional pun pernah melakukan ritual-ritual unik yang memiliki makna mendalam, serta ada juga yang melakukan ritual untuk mengenang tokoh tertentu. Berikut daftar ritual unik yang dilakukan tokoh maupun daerah di Indonesia:
- Jokowi, Penyatuan Tanah dan Air Nusantara
Beberapa waktu lalu, Presiden RI Joko Widodo melakukan ritual penyatuan tanah dan air nusantara di calon Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Presiden Jokowi juga mengajak seluruh kepala daerah untuk berkemah dan membawa tanah serta air dari setiap se-Indonesia untuk disatukan dalam satu wadah sebagai simbol kebhinekaan.
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, menjelaskan ritual gentong tersebut merupakan ide dari Presiden Jokowi. Menurutnya, tanah dan air dari 34 provinsi itu akan ditanam di titik 0 km IKN. “(Ide) dari beliau (Jokowi), menandakan tanah dan air jadi tanah airku, kan kaya lagu Indonesia Raya,” ujar Heru kepada wartawan, Senin (14/3/2022).
- Tien Soeharto, saat Soeharto Tak Pulang
Dikutip dari Historia.id, Pasca pecah kerusuhan G30S PKI 1965, Ibu Tien gelisah karena suaminya, Mayjen Soeharto, belum juga pulang ke rumah. Ibu Tien pun mengadakan ritual selametan untuk menenangkan diri dan menciptakan rasa aman.
“Mbakyu Harto adalah seorang muslimah yang menganut pula paham kejawen. Dia punya kebiasaaan membuat sesajen pada hari-hari khusus. Ketika suasana tegang menguasai hatinya lantaran Mas Harto tidak diketahui keberadaannya, Mbakyu Harto lalu berniat membuat sesajen dan melakukan doa-doa,” kata Probosutedjo, adik Soeharto, dalam memoarnya Saya dan Mas Harto karya Alberthiene Endah.
- Ritual Unik Ndalem Pojok Sambut Hari Lahir Soekarno
Ditulis srtv.co.id, Sebuah Ritual unik digelar menjelang dimulainya acara Tasyakuran Hari Lahirnya Bung Karno di Situs ndalem Pojok Persada Soekarno, di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Juni 2020 lalu.
“Pada 119 tahun lalu, Putra Sang Fajar lahir dan menyinari kita. Maka, pada kesempatan kali ini, kita akan mendalami dan meneladani lebih jauh, Bapak Ir Soekarno,” kata Eko Priyatno, Kepala Seksi Museum dan Cagar Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri.
4. Soeharto, dari Ritual Mistis Hingga Semedi
Bersumber dari Arwan Tuti Artha lewat bukunya berjudul Dunia Spiritual Soeharto, Konon biasanya, Soeharto melakukan ritual mistis dan semedi meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa di Jambe Pitu pada bulan Suro. Dalam penanggalan Jawa, bulan Suro sering dianggap bulan yang keramat dan sakral. Laku spiritual di Jambe Pitu dilaksanakan di Sanggar Pamujan, Sanggar Palereman Kakung, Sanggar Palereman Putri, dan Sanggar Supersemar. Selanjutnya saat mendapat pawisik atau petunjuk ghaib, maka laku spiritual dilanjutkan ke lokasi Jambe Lima serta Goa Rahayu.
Suasana gelap di dalam Gua Rahayu konon bakal mengingatkan seseorang akan kematian. Dengan demikian dalam laku ritual yang dijalani bisa mengingat untuk berbuat baik dalam kehidupan. Ritual dilanjutkan lagi ke dalam Goa Nagaraja yang konon memiliki banyak makanan dan benda.
Dikisahkan makanan dan benda yang tersedia di bisa diambil sesuai dengan keinginan yang menjalani laku spiritual. Prosesi ritual selanjutnya, orang yang menjalani ritual mistis menghadap ke arah Laut Selatan Pulau Jawa. Selain itu ada ritual berendam di aliran sungai yang deras. Ritual yang sering disebut Kungkum (berendam) ini konon sudah lama dilakukan Soeharto.
- Tradisi Cowongan, Banyumas
Ritual memanggil hujan ini lumayan unik, karena hanya boleh ditarikan oleh 10 perempuan di Desa Plana, Kec. Somagede Kab. Banyumas, Jawa Tengah. Para pelaku cowongan memaknai cowongan sebagai simbol permintaan dan bukti pengabdian mereka terhadap peninggalan budaya para leluhur. Mereka karena menjalani ritual cowongan dengan ikhlas, niat yang tulus dan tanpa paksaan cowongan merupakan hal yang keramat.
Cowongan memiliki arti blepotan pada wajah, dengan media boneka yang dirasuki bidadari yang dipercaya dapat memanggil hujan. Boneka cowongan hanya boleh dipegang oleh kaum lelaki. Cowongan hanya dilakukan pada musim kemarau yang sangat panjang. Biasanya ritual ini dilaksanakan mulai akhir massa kapat (hitungan dalam kalender jawa) atau sekitar bulan September.