SERANG,- Pemerintah Kota (Pemkot) Serang membuka donasi untuk para korban terdampak banjir, setelah 8 hari berselang. Seruan donasi melalui flayer diposting Pemkot Serang di media sosial Instagram pada Selasa, 8 Maret 2022.
“Mari ulurkan tangan meringankan beban Saudara kita di Kota Serang, yang tertimpa bencana banjir dengan memberikan donasi terbaik,” tulis akun Pemkotserang di Instagram.
Kendati begitu, 16 jam pasca diposting, unggahan flayer open donasi telah hilang di feed Instagram Pemkotserang. Belum diketahui penyebab dari hilangnya flayer open donasi bencana banjir di Kota Serang tersebut.
Atas kejadian itu, Praktisi Hukum Ferry Renaldy menyayangkan kejadian tersebut. Pihaknya mempertanyakan responsibilitas Pemkot Serang terkait bencana yang melanda semingu silam.
“Logika saya yang kurang sehat, atau yang buat penggalangan dana ini yang logikanya gak sehat. Ada pemerintahan yang dimana dia punya anggaran, malah minta donasi, memangnya mereka melalui dinas terkait tidak ada anggaran untuk hal-hal seperti ini?,” ungkapnya.
Ferry menilai Pemkot Serang tidak tepat dalam merespon bencana dan mempertanyakan dampak Pemkot Serang secara administrasi. “Secara administrasi pemerintahan, Kota Serang tidak terganggu, kecuali kalau kondisi kantor pemerintahannya terdampak sangat parah seperti tsunami atau gempa bumi, baru bisa dimaklumi,” katanya melalui sambungan telekomunikasi, Rabu (9/3/2022).
Selain itu, ia juga menyayangkan lambatnya penanganan banjir yang dilakukan Pemkot Serang, terlihat dari postingan tersebut yang baru dirilis setelah 8 hari bencana.
“ini sudah seminggu, mereka baru mau mulai aksi, dan aksinya juga menurut saya kurang pas, karena menggunakan instansi pemerintahan. Kecuali kalau walikota atau wakil walikota menyerukan donasi secara pribadi, itu menurut saya sah-sah saja,” ujarnya.
Ia juga melihat, daerah-daerah lain yang terdampak banjir tidak melakukan hal yang sama dan lebih memilih untuk memetakan penanganan pascabencana. “saya lihat tidak ada di wilayah lain yang seperti Kota Serang ini, Pemerintahan yang lain fokus pada penanganan dengan anggaran yang ada,” ujarnya.