SERANG – Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Banten Fitron Nur Ikhsan mengajak masyarakat Banten untuk cerdas dalam menyikapi kampanye negatif yang kerap beredar pada pesta demokrasi.
Hal tersebut disampaikan Fitron saat menjadi pembicara dalam kegiatan diskusi bertajuk Gagasan dan Inspirasi (Garasi) yang diadakan PT Spectrum Data Indonesia bekerja sama dengan Ruang Inovasi Muda (RIM), Digdaya Media Tama, serta Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten, Selasa (29/10).
Fitron mengatakan, umumnya setiap pasangan calon yang akan mengikuti pemilu merasa khawatir terkena kampanye negatif. Namun, tren yang berkembang saat ini justru menggunakan kampanye negatif sebagai instrumen untuk meningkatkan elektabilitas bagi pasangan calon.
“Tak jarang kampanye negatif digunakan untuk menyerang diri sendiri guna meningkatkan elektabilitasnya. Memposisikan diri seolah menjadi korban agar mendapatkan simpati dari masyarakat,” kata Sekretaris Komisi V DPRD Banten itu.
Fitron juga mengatakan, kampanye negatif juga terkadang sering digunakan untuk menyerang lawan politik. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjatuhkan citra lawan politiknya. “Sepanjang pengamatan saya, pola yang sering dilakukan ialah menggunakan kampanye negatif untuk menyerang citra lawan politiknya dan biasanya dilakukan sebulan terakhir jelang pemungutan suara dilaksanakan,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Fitron mengimbau agar masyarakat cermat dalam menyikapi isu-isu negatif yang berkembang di masyarakat terutama jelang pilkada. Ia juga mengajak kepada konsultan politik yang bergerak dalam penanganan pemenangan pasangan calon untuk menciptakan warna baru dalam meningkatkan elektabilitas pasangan calon yang menjadi kliennya.
“Tim pemenangan harus mulai menghadirkan model kampanye yang baru, bukan hanya memanfaatkan emosi publik saja, tetapi juga harus menghadirkan gagasan-gagasan yang bagus agar demokrasi di negeri kita semakin berkualitas. Selain itu, hal tersebut tentu dapat mencerdaskan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten Aditya Ramadhan yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut mengatakan, kampanye negatif biasanya memanfaatkan media massa agar isu yang diembuskan memiliki pengaruh yang besar. Oleh karenanya, ia mengimbau kepada para jurnalis agar berhati-hati dalam memuat isu-isu yang sensitif.
“Kita selaku awak media tentu harus berhati-hati dalam memuat berita. Wartawan harus mendapatkan data yang benar-benar konkret dan terkonfirmasi oleh orang-orang yang ada di dalam pemberitaan tersebut, jangan sampai kita dimanfaatkan untuk kepentingan politik,” katanya. (air/ira)