news

Antusias Vaksinasi Anak Tinggi, Wabup Tanto : Terimakasih Atas Dukungan Semua Pihak

Pandeglang – Kabupaten Pandeglang melakukan launching Vaksinasi anak usia 6-11 tahun yang dilakukan kurang lebih di seribu Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiah (MI).Terlihat antusias cukup tinggi dari anak sekolah, Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban mengucapkan terimakasih kepada para nakes, binwil, kormin, guru, dan wali murid yang telah mengijinkan anaknya ikut vaksinasi. Hal demikian dikatakan Wabup Tanto saat meninjau launching vaksinasi anak di SD Koranji 3 Kecamatan Pulosari, Rabu (2/2/2022). “Sebelum pelaksanaan terus disosialiisasikan oleh para Nakes, dan untuk wali murid juga terimakasih sudah mengijinkan anaknya,” ungkap Tanto. Tanto juga menyampaikan, alasan kenapa anak harus divaksin adalah untuk memutus penyebaran covid 19, dan meminimalisir resiko berat jika terpapar covid 19 dan membentuk heard immunity.” ini dapat mencegah sakit berat dan kematian pada anak yg terinveksi, mencegah penularan pada anggota keluarga yg lain, mendukung pembelajaran tatap muka di sekolah dan meminimalisir penularan di sekolah,”ujarnya. Tanto menghimbau, agar semua pihak ikut mensukseskan vaksinasi Anak di kabupaten Pandeglang. Apalagi kata Tanto, dukungan orang tua murid sangat di perlukan terutama dalam memberikan ijin dan mendampingi anak pada saat divaksinasi. “Jangan lupa anak harus sarapan terlebih dulu sebelum di vaksin, nanti akan dilakukan scrining sebelum disuntik vaksin,” imbuhnya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Raden Dewi Setiani mengatakan, total sasaran vaksinasi anak di Kabupaten Pandeglang adalah 139.135 anak. Sedangkan pelaksanaan, kata Dewi dimulai secara serentak pada tanggal 2 februari 2022. “Untuk sasaran sekolah se Pandeglang kurang lebih sebanyak 1.046 yang terdiri dari 868 SD dan 178 MI,” ungkapnya. Pada launching hari ini Dewi menjelaskan sasarannya sebanyak 180 SD dengan estimasii siswa sebanyak 43.200 anak. ” Target pelaksanaan rampung bulan februari dengan target 100% tervaksin, kecuali bagi anak yang memiliki riwayat yang jadi kontra indikasi untuk divaksin maka vaksin ditunda,” jelasnya. Untuk masalah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Dewi mengungkapkan sejauh ini tidak ada. Kendati demikian, pihaknya sudah mengantisipasi jika terjadi KIPI. “Alhamdulillah berjalan lancar dan tidak ada yang KIPI, tim KIPI Kabupatenpun siap mengantisipasi jika terjadi KIPI,”pungkasnya. Iah Juriah Warga Pasirgintung, Desa Koranji Kecamatan Pulosari dirinya bersyukur anaknya bisa divaksin. Karena kata iah, divaksin itu pada dasarnya untuk pencegahan penyakit dan menjaga kesehayan anaknya. “Saya bersyukur anak saya divaksin, semua dirumah saya juga sudah, saya gak takut anak divaksin karena saya udah duluan,” katanya. “Saya kasih motivasi dan penjelasan anak saya kalau divaksin itu gak sakit jadi jangan takut, ini untuk kesehatan dia,” sambungnya.

news

Ketua Dewan Lebak Dorong Perda Mitigasi Bencana

Secara geografis Kabupaten Lebak merupakan wilayah perbukitan dan hulu sungai, hal ini membuat Lebak menjadi salah satu wilayah yang rawan bencana. Hal ini pula yang membuat Lebak rawan banjir, longsor dan juga angin kencang. Selain ancaman bencana tersebut, ancaman bencana lain yang ada di Kabupaten Lebak adalah bencana gempa dan tsunami di Selat Sunda. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Lebak Muhammad Agil Zulfikar meminta masyarakat pesisir Selat Sunda bagian selatan Banten dapat memperkuat mitigasi bencana. “Kami memfokuskan mitigasi bencana tsunami agar tidak banyak menimbulkan korban jiwa jika terjadi bencana alam itu,” kata Agil, dikutip dari Antara, Jumat (28/1). Pembenahan mitigasi, kata Agil, menjadi hal yang krusial untuk mengurangi risiko kebencanaan, baik untuk fasilitas umum dan korban jiwa. Agil mengungkapkan, saat ini DPRD dan pemda sedang membahas perda terkait mitigasi bencana. Masyarakat pesisir Selat Sunda bagian selatan perlu diberikan mitigasi agar dapat menyelamatkan diri dengan melintasi jalur evakuasi ke titik aman. “Masyarakat tidak panik jika menghadapi bencana tsunami karena mereka memiliki SDM mitigasi bencana,” katanya. Wilayah-wilayah yang rawan bencana tersebut, kata Agil, meliputi wilayah Kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara dan Panggarangan. Selain itu, wilayah lain yang juga berpotensi rawan bencana adalah wilayah Bayah, dan Cilograng. Jika perda tersebut telah disahkan, dia berharap sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat pesisir disosialisasikan dengan baik. Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mendukung perda mitigasi bencana di Kabupaten Lebak. Adanya perda tersebut memungkinkan pelaksanaan mitigasi bencana dapat berjalan dengan baik. Menurut dia, pembangunan gedung shelter dan jalur evakuasi, serta pemasangan sirine juga penting untuk dilakukan. “Kami yakin melalui persiapan dan edukasi mitigasi itu dapat meminimalisasi kerugian akibat bencana alam itu,” ujarnya. Hal senada juga diutarakan oleh Asep Budiarto pemerhati lingkungan di Lebak. Menurut dia, pesisir Selat Sunda Banten bagian selatan masuk kategori zona merah gempa tektonik. Untuk mengamankan dari bahaya tersebut, kata dia, perlu dukungan dari pemerintah daerah yang berupa perda untuk menguatkan mitigasi agar tidak banyak korban jiwa jika terjadi tsunami. “Kami minta pemerintah daerah mengoptimalkan sosialisasi mitigasi kebencanaan untuk meminimalisasi korban jiwa,” ujarnya.

news

Gugus Mitigasi Lebak Selatan, Bangun Desa Sadar Bencana

LEBAK- Berawal dari keresahan terhadap isu megathrus yang diprediksi akan terjadi di wilayah selatan pulau jawa, Anis Faisal Reza bersama rekan-rekannya mendirikan Gugus Mitigasi Lebak Selatan pada 2020 lalu. Dibantu peneliti dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN), pihaknya mendapatkan hasil bahwa banyak masyarakat di wilayah Lebak Selatan belum menyadari bahaya bencana tersebut. Pria yang akrab disapa Abah Lala ini, mendirikan komunitas gugus mitigasi secara swadaya yang kemudian mendapat support dari beberapa lembaga. “Kami kemudian dibantu banyak pihak mulai dari BPBD, BNPB, dan beberapa kawan-kawan NGO (non-goverment organization). Serta peneliti dari ITB yang menerbitkan jurnal tentang Megathrust”, katanya. Abah Lala menyampaikan, sejauh ini pihaknya telah berkordinasi dengan berbagai pihak dan membangun wilayah piloting tsunami ready yang digalang Unesco. “Kami kini telah mengusulkan satu desa untuk diusulkan kepada Unesco untuk dijadikan desa sadar tsunami yang bertempat di Desa Penggarangan, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten,” ungkapnya. Dirinya berharap, pemerintah dan stakeholder lain juga mau terlibat dan bisa melakukan kegiatan yang sama untuk mengantisipasi setiap potrnsi bencana yang ada. “Intinya kami berharap gerakan ini bisa dilakukan dibanyak tempat dan saya yakin dengan kemampuan pemerintah, hal seperti ini bisa dilakukan dengan kekuatan yang lebih besar,” pungkasnya.

news

Pemprov Banten Siapkan Pasokan Oksigen Medis Guna Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

SERANG – Pemprov Banten sudah menyiapkan pasokan oksigen medis untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan ketiga kasus Covid-19 varian Omicron, yang diprediksi akan terjadi pada bulan Februari 2022.   Hal itu dilakukan guna memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Banten tetap berjalan dengan baik dan maksimal di tengah kondisi serangan kasus Covid-19.   Selain itu, kesiapsiagaan itu juga dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen medis seperti yang pernah terjadi ketika varian Delta melonjak pada pertengahan tahun 2021 lalu.   Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharso mengungkapkan, untuk tahun ini jika terjadi kembali lonjakan kasus Covid-19, Pemprov Banten sudah dalam kondisi siap siaga, karena pola penanganannya sudah terbangun.   “Kita tinggal melanjutkan saja pola yang sudah dilakukan pada saat penanganan puncak lonjakan kasus Covid-19 pada tahun 2021 lalu,” katanya.   Pada tahun lalu, Babar ditugaskan untuk membuka keran bantuan oksigen kepada sejumlah distributor dan juga perusahaan seperti PT Chandra Asri dan juga PT. Krakatau Steel (Persero) yang ada di Provinsi Banten.   “Dukungan itu juga diperkuat dengan Instruksi Gubernur (Ingub) yang beliau keluarkan, sehingga kami langsung melakukan koordinasi ke Kementerian Perindustrian untuk meminta agar industri oksigen yang ada di Provinsi Banten ikut membantu Pemprov Banten dalam menangani wabah Pandemi Covid-19,” jelasnya, Kamis (27/1/2022).   Dikatakan Babar, jika pada saat itu Pemprov  tidak tanggap dan cepat dalam mengambil keputusan, maka bisa dipastikan proses penanganannya juga tidak akan semaksimal itu. Apalagi jika beban itu diberikan kepada Satgas Covid-19 yang kala itu sedang fokus terhadap penanganan dan pencegahan penyebaran virusnya.   “Akhirnya, karena ada dukungan yang begitu kuat dari pimpinan, kami pun bergerak cepat. Dan pola seperti itu akan kami lakukan kembali, jika terjadi lonjakan kasus yang luar biasa di Banten,” katanya.   Diakui Babar, pada saat penanganan lonjakan kasus tahun kemarin, Pemprov Banten mendapat kuota bantuan oksigen medis dari PT Chandra Asri sebanyak 120 ton, ditambah dari dua distributor oksigen yang berada di Serang dan Tangerang yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dari RS rujukan.   Belum lagi dari PT KS, melalui anak perusahaannya PT Linde Indonesia, yang menyiapkan depot isi ulang oksigen medis untuk penanganan pasien Covid-19 di RS rujukan dengan kapasitas mencapai 100 tabung setiap harinya.   “Semua itu diberikan secara gratis kepada sejumlah RS rujukan. Alhamdulillah sampai dua bulan berjalan dari Juli – Agustus pasokan oksigen itu tidak habis. Keburu reda,” ujarnya.   Babar menjelaskan, secara nasional memang ada dua Satgas yang dibentuk kala terjadi kenaikan kasus itu, Satgas penanganan Covid-19 dengan Satgas oksigen. Di Provinsi Banten, berdasarkan arahan dari Gubernur WH, kemudian juga dibentuk Satgas oksigen yang diketuai oleh Sekda Banten.   “Ke depan juga bisa dimungkinkan Ingub itu akan kembali diperpanjang jika terjadi lonjakan kasus,” tuturnya.   Babar mengungkapkan, pola yang dilakukan  Pemprov Banten dalam penanganan lonjakan kasus itu dilihat sebagai sebuah langkah yang responsif oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Maka dari itu, Pemprov Banten mendapatkan predikat terbaik dalam kecepatan merespon dalam proses penanganan kasus Covid-19.   “Cuma saja kita tidak menonjolkan kinerjanya, tetapi lebih kepada hasilnya yang kemudian bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas,” ungkapnya.   Di beberapa daerah lain ketika terjadi lonjakan kasus pada tahun kemarin itu juga sama mengalami kepanikan yang luar biasa. Hanya saja proses penanganannya yang berbeda.   Ada daerah yang meminta bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada perusahaan atau distributor oksigen, ada juga dengan mekanisme lainnya.   Tapi di Provinsi Banten berbeda. Dirinya diperintahkan oleh Gubernur WH untuk meminta bantuan kepada perusahaan dan distributor oksigen yang ada sebagai upaya penanganan Pandemi Covid-19, terlebih kala itu oksigen sedang menjadi rebutan antara kebutuhan industri dengan medis.   “Kebutuhan oksigen untuk industri itu lebih mendominasi dari pada medis, sekitar 70:30 persen. Namun karena sedang dalam kondisi kasus, kami minta untuk industri ditahan dulu dan diprioritaskan kepada penanganan Covid-19,” jelas Babar.   Terakhir Babar mengungkapkan, Pemprov Banten akan semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan  dasar masyarakat dalam sektor kesehatan. Dirinya juga sebagai tim suporting Satgas Covid-19 memastikan kebutuhan oksigen akan terus aman dan terpenuhi.   “Yang terpenting saat ini masyarakat harus lebih disiplin lagi dalam menerapkan Prokes serta 3M dalam aktivitas sehari-hari. Dengan begitu, Mudah-mudahan kita semua senantiasa dilindungi oleh Tuhan yang Maha Kuasa,” tutupnya.

news

Soal Pemberhentian Sekda Banten, Kemendagri Diminta Netral

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diminta untuk netral  menyikapi usulan pemberhentian Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Al Muktabar yang diketahui sebelumnya telah mengajukan permohonan pindah tugas ke tempat asalnya di Kemendagri sejak Agustus 2021 lalu. Selain itu juga melihat kasus di provinsi lain, seperti Fahkrizal Fitri mantan Sekdan Kalimantan Tengah, dimana Sekdanya yang diberhentikan secara sepihak oleh Gubernur tanpa mengajukan surat mundur, tidak sedang mencalonkan diri menjadi kepala daerah, dan tidak terlibat kasus korupsi, begitu mudah dalam proses pemberhentainnya. Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik dari Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul, kepada media, Rabu (26/1/2022). “Seharusnya Kemendagri tidak menggunakan standar ganda dalam proses pemberhentian Sekda di masing-masing provinsi. Kenapa pemberhentian Sekda Kalteng begitu mudah namun pemberhentian Sekda Banten dibuat berbelit belit,“ ujar Adib. Dia mengatakan, secara logika sederhana adanya dugaan permainan politis di Kemendagri sudah terbaca oleh publik. ”Gubernur selaku PPK (Pejabat Pembia Kepegawaian) di daerah sudah menyetujui permohonan pindah tugas Al Muktabar ke Kemendagri, dan Gubernur menunjuk Plt Sekda agar tidak terjadi kekosonggan jabatan. Sedangkan BKD sudah memproses pemberhentiannya, semua administrasi sudah selesai, sehingga sekarang bolanya itu ada di Kemendagri,” tutur Adib. Pihaknya mengaku mendapatkan informasi, Kemendagri sampai saat ini belum menyampaikan kepada Presiden melalui Sekretariat Negara (Setneg) soal usulan pemberhentian Al Muktabar dari jabatan Sekda Banten. ”Saya mendapatkan informasi Kemendagri sampai saat ini belum menyampaikan usulan pemberhentian Sekda Banten ke Presiden. Nah, berlarut-larutnya soal pemberhentian Sekda Banten ini diduga kuat sarat muatan politis,” ungkap Adib. Akibat tidak adanya kejelasan sikap dari Kemendagri dalam proses pemberhentian Sekda Banten ini, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terancam tidak memiliki Sekda defnitif. Karena Pemprov Banten tidak bisa menyelenggarakan seleksi terbuka (Selter) JPT Madya untuk mencari Sekda definitif akibat berlarut larutnya proses pemberhentian Sekda. Ia mengungkapkan, suka dan tidak suka kisruhnya persoalan Sekda Banten tidak lepas dari lambannya Kemendagri. Tidak hanya itu dan Setneg juga lamban memproses pemberhentian Al Muktabar dari jabatan Sekda Banten. ”Saya yakin, Pemprov Banten berpatokan kepada Keppres Nomor 3 tahun 2018 tentang penjabat Sekda yang kewenangan pengangkatan dan pemberhentiannya  ada di presiden selaku PPK,” ucapnya. Sementara itu, Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Pokja Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Wilayah II, Agustinus Fatem meminta  Gubernur Banten Wahidin Halim berkoordinasi dengan Mendagri Tito Karnavan untuk memastikan pemberhentian Sekda Al Muktabar. Hal ini agar jabatan tersebut lowong dan segera dapat diproses seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi Madya di wilayah tersebut. ”Pada prinsipnya, Selter JPT Madya dapat dilaksanakan setelah jabatan Sekda lowong yang dibuktikan dengan Surat Keputusan pemberhentian,” jelasnya. Sampai saat ini, kata Agustinus Fatem,  KASN belum menerima permohonan dari Gubernur Banten untuk melakukan Selter pengisian jabatan Sekda. “Pak Gubernur harus berkoordinasi dengan Mendagri untuk memastikan pemberhentian Sekda, agar jabatan tersebut lowong dan segera diproses seleksi pengisian jabatan Sekda,” katanya. (Red)

news

Anak usia 6-11 tahun di Kragilan Jadi Sasaran Vaksinasi BIN

SERANG – Badan Intelijen Negara (BIN) mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Kali ini BIN menyelenggarakan di sejumlah SDN di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, 26 Januari 2022. Dalam pelaksanaanya Badan Intelijen Negara Daerah Banten menargetkan sejumlah anak yang tervaksin sebanyak 1.000 dosis di sekolah-sekolah Kecamatan Kragilan. Pelaksanaan vaksinasi untuk anak sesuai dengan Instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi pada anak 6 sampai 11 tahun. Vaksinasi yang akan diberikan kepada anak-anak adalah jenis vaksin Sinovac. Pemberian vaksin Sinovac kepada anak usia 6-11 tahun ditetapkan pemerintah setelah mendapat persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Epon Anih Ratnasih, Selaku Camat Kragilan mengatakan, atasnama masyarakat Kecamatan Kragilan mengucapkan terimakasih atas penyelenggaraan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. “Semoga anak kita sehat dan bisa belajar dengan nyaman,” ujarnya. Siti Lolo Sundari, Selaku Kepala Puskesmas Kragilan mengatakan, terimakasih kepada pemerintah pusat dan daerah dan juga BIN yang telah memfasilitasi penyelenggaraan vaksinasi. “Alhamdulilah anak-anak antusias mengikuti vaksinasi ini semoga semua anak bisa divaksin dan orang tua tidak perlu khawatir vaksin sudah teruji,” katanya. Koswara Selaku Kepala Sekolah SDN Kragilan 2 Mengatakan, anak-anak antusias mengikuti vaksinasi dan orangtua juga mendukung. Pihaknya berharap semoga dengan vaksinasi ini kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena belajar dengan tatap muka anak bisa lebih mengerti dibandingkan dengan belajar melalui daring. Salahseorang siswa SDN Sukanegara 2 Regina menyampaikan kesannya setelah divaksin. “Saya sudah divaksin, rasanya gak sakit, jangan taut divaksin ayo teman-teman supaya kita semua sehat,” katanya. (red)

news

Banten Dibawah Ancaman Megathrust, Gempa Berkekuatan 8,7 Magnitudo Mengintai

Setelah gempa yang terjadi beberapa waktu lalu di selatan Banten, kali ini nacaman gempa yang lebih besar mengintai Banten dan beberapa wilayah di Pulau Jawa. Pengamat memanggilnya dengan istilah Megathrust. Gempa Megathrust merupakan gempa subduksi yang sumber gempanya berada di zona lautan. Karena berada di zona lautan, maka gempa ini berpotensi menyebabkan tsunami. Sumber gempa megathrust adalah adanya pertemuan dua lempeng di dalam lautan sehingga menyebabkan potensi gempa yang sangat besar. Di selatan Pulau Jawa sendiri berpotensi untuk terjadinya megathrust dengan kekuatan magnitudo 8,7. Akibat besarnya gempa tersebut, maka berpotensi menimbulkan tsunami. Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano mengungkapkan, panjang sumber gempa megathrust di selatan Jawa adalah 400 KM. “Ketika sumber gempanya megathrust di selatan Jawa, nah di selatan pulau Jawa itu kita bagi menjadi tiga segmen. Yaitu segmen Banten–Jawa Barat, kemudian segmen Jawa Barat-Jawa Tengah, dan segmen Jawa Tengah-Jawa Timur,” ujarnya, Senin, (24/1/2022). Irwan menjelaskan lebih detail bahwa mega berarti potensi gempa di atas magnitudo 8. Lalu thrust adalah mekanisme gempa dengan di atas 8 tersebut, memiliki jenis sesar naik. “Jadi megathrust itu sumber gempa di atas magnitudo 8 yang berpotensi untuk menghasilkan sesar naik. Dampak dari sesar naik atau thrust tersebut, berpotensi menghasilkan tsunami,” tutur pria  yang mengambil S2 dan S3-nya di Nagoya, Jepang itu menambahkan. Oleh karena itu, lanjut Irwan, efek gempa megathrust itu tak hanya akan dirasakan Banten dan sekitarnya saja, tapi lebih luas lagi. “Jadi kalau kita bilang itu segmen Selat Sunda, bukan berarti hanya di selat Sunda. Jadi panjang sumber gempanya itu bisa sampai 400 km. Beberapa riset dan beberapa model menunjukkan dampaknya cukup luas. Jadi tidak hanya di sekitar Banten yang merasakan guncangan kuat,” katanya. Berkaca dari gempa Banten pada 14 Januari 2022 lalu dengan kekuatan magnitudo 6,6 dan sumber gempa berada di 132 KM selatan Banten, guncangannya cukup keras hingga ke Jakarta, Jawa barat dan Lampung. “Dibandingkan gempa kemarin, maka gempa megathrust di atas magnitudo 8 itu jauh lebih besar, kita khawatirkan potensi guncangannya cukup signifikan dan lebih luas,” tutur Irwan lagi. Kerasnya gempa megathrust di selatan Jawa, guncangannya akan terasa hingga ke daratan mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga ke Jawa Timur. Sebelumnya, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma Hanifa menyatakan penelitiannya menyebut dalam jangka 300 tahun setelah dulu terjadi gempa besar, siklusnya akan terjadi gempa besar lagi. “Tahun 2020 mengupdate, bagaimana tentang gempa pulau Jawa, kenapa akan ada gempa 8.7 karena dihitung dari 300 tahun lalu terjadi gempa kemudian dihitung dari luasan bidang robekan sepanjang 250 km. Sedangkan pergeseran gempa dari akumulasi 4 cm pertahun sehingga akan diperkirakan akan terjadi gempa besar setelah 300 tahun itu dengan kekuatan gempa 8.7 magintudo,” ujarnya. Nuraini Rahma juga menyebut bahwa memang biasanya gempa besar itu dimulai dari wilayah pinggiran seperti gempa Banten kemarin tersebut. “Kita bukan menakut nakuti, tapi harus waspada. Jadi gempa kemarin itu di luar dari wilayah megathrust,” katanya. Selat Sunda regangan energinya sudah sangat tinggi, sehingga dimungkinkan ada gempa besar dan potensi tsunami juga tinggi. Dan gempa Banten kemarin, mengingatkan kita bahwa ke depan bisa saja terjadi gempa lebih besar lagi. Oleh karena itu, Nuraini Rahma mengatakan perlu ada monitoring terus menerus di wilayah Selat Sunda. Bila terjadi gempa bisa dihitung, potensi yang tersimpan berapa sehingga nanti akan keluar angka kekuatan gempa yang akan datang berapa.  

news

Hadapi Ancaman Megathrust, BMKG Sosialisasikan Informasi Gempa Bumi dan Tsunami

Pandeglang – Menghadapi ancaman megathrust 8,7 Magnitudo, Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) mensosialisasikan Kepada Bupati beserta Unsur Forkopimda, stakeholder terkait dan Para Camat Se-Kabupaten Pandeglang tentang Informasi Ancaman Megathrust 8,7 Skala Richter di Selat Sunda. di Pendopo Pandeglang, Selasa(25/01). Dikatakan deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Suko Prayitno Adi, Gempa bermagnitudo (M) 6,6 yang terjadi di Banten Selatan pada 14 Januari 2022 dapat menjadi pembelajaran untuk kesiapan mitigasi bencana. “Kejadian ini menjadi pembelajaran untuk saling sharing knowledge (berbagi pengetahuan dan kesiapan kita untuk mitigasi sehingga dapat memberikan solusi terbaik,” ujar Suko Prayitno Adi. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa Bahwa dalam kondisi saat ini kami mengingatkan untuk di setiap kecamatan agar disediakan peta potensi rawan bencana guna mengetahui daerah mana saja yang kiranya berpotensi adanya bencana alam Tsunami. “Saya minta tolong kepada Muspika agar berperan aktif untuk membuat peta-peta tersebut dan jangan ragu bapak dan ibu untuk berkomunikasi kepada tim kami sekecil apapun informasi sampaikan saja. Selain itu kami dari BMKG menyediakan aplikasi mobile berbasis Android dan iOS tentang Informasi cuaca maupun informasi potensi bencana bagi masyarakat,” tambahnya. Mengakhiri sambutannya Dr. Suko Prayitno Adi, M.Si ., mengatakan perlu di ingat bahwa Potensi bencana memang ada, “namun kita tidak perlu khawatir dengan adanya bekal pelatihan yang kita miliki sehingga kita sudah siap untuk menghadapi apa bila bencana terjadi sehingga meminimalisir adanya korban”, tutupnya. Sementara itu Bupati Pandeglang, Irna Narulita, dalam sambutannya mengatakan untuk mengantisipasi adanya potensi gempa bumi dan tsunami pihaknya sering membuat latihan Evakuasi setiap minggunya yakni pada hari Senin, guna apabila kejadian tersebut benar terjadi bisa meminimaliisir adanya korban jiwa. “kegiatan ini tidak lain dan bukan untuk melatih agar supaya warga tidak panik dan paham harus berbuat apa apabila terjadi bencana gempa ataupun tsunami. Wilayah yang terdampak gempa bumi cukup banyak yakni wilayah Kecamatan Sumur itu tidak ada Shelter Tsunami, Kedepan alangkah baiknya untuk bisa merencanakan anggaran pembangunan shelter diwilayah tersebut,” pungkasnya.

news

BIN Banten Datang Ke Pontang, Vaksin Anak Usia 6-11 Tahun

SERANG – Badan Intelijen Negara (BIN) Banten mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Kali ini BIN selenggarakan di SDN Sukanegara 2 Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Selasa (25/1/2022). Dalam pelaksanaanya BIN Banten menargetkan sejumlah anak yang tervaksin sebanyak 1.500 dosis vaksin sinovac di sekolah yang adi di wilayah Kecamatan Pontang. Pemerintah telah memulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun setelah terbitnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 66 tahun 2021. Vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun akan menyasar sekitar 26,5 juta anak di seluruh Indonesia. Pelaksanaan vaksinasi bagi anak ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) melalui surat nomor 166/ITAGI/Adm/XII/2021 tanggal 9 Desember 2021 perihal kajian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun. Heri Sosiawan Selaku Camat Pontang mengatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih atas penyelenggaraan vaksinasi di wilayahnya. “Harapan saya agar semua orang tua mau anaknya divaksin adapun bila punya riwayat penyakit tolong sampaikan petugas kesehatan akan memeriksanya jadi jangan khawatir vaksin aman dan halal,” katanya. Bahrum Selaku Kepala Puskesmas Pontang mengatakan, kegiatan itu dapat membantu percepatan vaksinasi di wilayahnya. “Alhamdulilah anak-anak antusias mengikuti vaksinasi ini,” ujar Bahrum. Suganda Selaku Kepala Sekolah SDN Sukanegara 2 Mengatakan, dengan adanya vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini pihaknya bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan aman dan nyaman. “Terimakasih BIN yang telah membantu vaksinasi di sekolah kami,” katanya. Salah seorang siswa SDN Sukanegara 2 Alifah Fitriyani menyampaikan kesannya setelah menerima vaksin. “Saya sudah divaksin, semoga kita semua sehat, terimakasih pak Presiden Jokowi,” katanya. (red)

news

Edi Mulyadi Minta Maaf Soal Tempat Jin Buang Anak, Ini Argumentasinya

Jakarta – Setelah ucapannya soal tempat jin buang anak menyinggung dan dikecam masyarakat Kalimantan, Edi Mulyadi akhirnya meminta maaf dan berargumen bahwa penyataannya itu bermaksud menggambarkan tempat yang jauh. Permintaan maaf itu disampaikan oleh Edy melalui akun YouTubenya, BANG EDY CHANNEL. Dalam video klarifikasi itu, dia awalnya menyinggung kembali pernyataannya. “Kalimatnya gini lengkapnya ‘kita ini punya tempat bagus mahal di Jakarta, tiba-tiba kita jual kita pindah tempat ke tempat jin buang anak’, kalimatnya kurang-lebih gitu, ‘lalu kita pindah ke tempat jin buang anak’,” kata Edy seperti dilihat detikcom melalui channel YouTube-nya, Senin (24/1/2022). Edy lantas menjelaskan maksud pernyataan tempat jin buang anak, yakni untuk menggambarkan istilah lokasi yang jauh. Dia lantas menyebut Monas hingga BSD juga dulu disebut sebagai tempat jin buang anak. “Di Jakarta, tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan tempat yang jauh, jangankan Kalimantan, istilah kita mohon maaf ya, Monas itu dulu tempat jin buang anak, BSD, Balai Serpong Damai itu tahun ’80-90-an itu tempat jin buang anak, jadi istilah biasa,” ucapnya. Lebih lanjut, Edy Mulyadi menduga memang ada pihak yang sengaja memainkan isu yang diucapkannya itu. Bagaimanapun, dia mengakui tetap meminta maaf terkait pernyataannya. “Tapi temen-temen saya nggak tahu dengan motif apa segala macam ada yang berusaha memainkan isu ini, tapi meski demikian saya ingin sampaikan bahwa saya minta maaf itu benar-benar bukan masalah, saya akan minta maaf, itu mau dianggap salah atau tidak salah saya minta maaf,” ujarnya.